BUDAYA SUKU SASAK ( MASRAKAT LOMBOK)
Home »
BUDAYA SASAK LOMBOK
» BUDAYA SUKU SASAK ( MASRAKAT LOMBOK)
Potret Budaya Suku Sasak (Masyarakat Lombok)
Selamat malam shabat blogger sasak,
kali ini saya akan membagi beberapa foto tentang adat
isitiadat suku sasak tepatnya budaya masyarakat Lombok yang sempat
tertangkap kamera . Budaya mencerminkan sebuah identitas pada setiap
daerah, identitas ini menggambarkan betapa beragamnya budaya Indonesia
baik dari segi bentuk, upacara, etnik, local wisdom dan tata cara yang
menyelimuti segala aktifitas budaya itu sendiri.
Ini adalah potret rumah asli suku sasak
yang masih terjaga sampai sekarang meskipun mulai punah tergerus arus
global dengan pembangunan rumah mewah dan gedunh-gedung tinggi
disekelilinya.
Rumah ini dibuat dengan bahan dasar bambu, hampir semuanya dari bambu baik atap, dinding dan tempat tidurnya.
Rumah suku sasak
Atap Rumah
Setelah melihat Rumah
maka kita akan menggambarkan sebuah keragaman dalam budaya pernikahan.
Orang Lombok biasanya ketika menggelar rsepsi pernikahan maka akan di
susul dengan acara Nyongkolan dengan menyewa “gendang belek”, atau bahsa Indonesianya Genderang Besar yang terbuat dari Kulit hewan dan kayu.
Acara ini
biasanya dilakukan dengan memperkenalkan kedua Mempelai ke Masyarakat
luas dengan berjalan melewati Desa-desa, baik dari desa mempelai wanita
dan Peria.
Gambar dibawah
tampak susana meriah taburan gendang yang dilakukan oleh penabur
profesional yang sudah biasa di undang dalam acara Nyongkolan.
Taburan gendang Menghiasi acara nyongkolan
Yang ke Tiga acara Khitan alias Sunatan,
biasanya acara ini dilakukan apabila anda memiliki anak laki-laki yang
akan dikhitan esok atau lusa, upcaranya berlangsung hampir sama dengan
nyongkolan namun sang anak dinaikan keatas kuda, bukan kuda asli loh
ya,, dan diarak keliling kampung tentu saja upacara arakan bocah sunatan
ini bisa dilakukan oleh orang tua yang memiliki duit lebih kalau yang
pas-pasan mending gak usah eman-eman duitnya ketimbang hutang
dimana-mana.
Potret Enaknya jadi anak kecil
Ibarat raja sehari
Disamping itu masyarakat sasak atau orang Lombok sering melakukan rutinitas yang satu ini, namanya “ Begegutu”.
Kalau ditranselate menjadi sebuah rutinitas santai yang dilakukan
diwkatu senggang sambil ngobrol-ngobrol dengan manfaat mencari Kutu yang
ada dikepala anak perempuan dan sebaliknya, namun bapak-bapak saya rasa
jarang yang melakukan Rutinitas sepertii ini.
Asiknya..
Ya sekian dulu,
mungkin hanya ini yang dapat saya bagikan, tidak ada salahnya
mengenalkan budaya lokal di kancah Nasional bahkan sampai Luar
sekalipun, sungguh indah ternyata ibu pertiwi ini, dihiasi dengan
bergama budaya yang berbeda namun tetap dalam bihneka tunggal ika.
Terimkasih saya sampaikan buat mas Teguh yang sudah rela foto koleksinya
saya colong.
Tidak ketinggalan sebuah momen nenek-nenek yang masih kuat dan bahagia menghadapi hidup ditengah naiknya harga BBM.
Meskipun dalam
debat calon gubernur NTB kemarin yang mengatakan angka harapan hidup di
NTB itu sangat rendah, dengan statmentnya ia mengakui bahwa kalau mau
cepat mati, maka silahkan tinggal di NTB. hem..cuman gaya dan trik
politik aja itu mah, buktinya nenek-nenek yang berumur sampai ratusan
tahun masih banyak yang masih hidup di NTB.
Salam..
SUMBER:http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/02/potret-budaya-suku-sasak-masyarakat-lombok-573715.html