Penjelasan Surat At Tahrim Ayat 1-12
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Surat
At-Tahrim
Surat At-Tahrim adalah surat yang termasuk
keladam surat Madaniyah[1]
juz ke 66 yang terdiri dari dua belas ayat. Ayat ini dapat di kelompokkan
menjadi lima kelompok bahasan secara umum.
1. Ayat
1-5
Ayat
1 sampai dengan 5 berisi tuntunan tentang kehidupan rumah tangga, Kisah Nabi
Muhammad SAW denga istri-istrinya.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَۖ تَبۡتَغِي مَرۡضَاتَ
أَزۡوَٰجِكَۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ١ قَدۡ فَرَضَ ٱللَّهُ لَكُمۡ تَحِلَّةَ
أَيۡمَٰنِكُمۡۚ وَٱللَّهُ مَوۡلَىٰكُمۡۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٢ وَإِذۡ
أَسَرَّ ٱلنَّبِيُّ إِلَىٰ بَعۡضِ أَزۡوَٰجِهِۦ حَدِيثٗا فَلَمَّا نَبَّأَتۡ بِهِۦ
وَأَظۡهَرَهُ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ عَرَّفَ بَعۡضَهُۥ وَأَعۡرَضَ عَنۢ بَعۡضٖۖ
فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِۦ قَالَتۡ مَنۡ أَنۢبَأَكَ هَٰذَاۖ قَالَ نَبَّأَنِيَ ٱلۡعَلِيمُ
ٱلۡخَبِيرُ ٣ إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوبُكُمَاۖ وَإِن
تَظَٰهَرَا عَلَيۡهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوۡلَىٰهُ وَجِبۡرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ
وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَعۡدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ ٤ عَسَىٰ رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ
أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ مُسۡلِمَٰتٖ مُّؤۡمِنَٰتٖ
قَٰنِتَٰتٖ تَٰٓئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٖ سَٰٓئِحَٰتٖ ثَيِّبَٰتٖ وَأَبۡكَارٗا ٥
Terjemahan ayat 1 sampai 5
1. Hai
Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari
kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
2. Sesungguhnya
Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan
Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
3. Dan
ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya
(Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu
(kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan
Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan
Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka
tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu
(Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah
yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
4. Jika
kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah
condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu
menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula)
Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat
adalah penolongnya pula
5. Jika
Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan
isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang
bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan[2]
Penjelasan[3]
Terjadi
perbedaan pendapatmengenai sebab turunya permulaan ayat ini. Ada yang
menyatakan bahwa ayat ini turun bekenaan dengan Mariyah, sedang Rasulullah SAW
pernah mengharamkannya. Lalu turunlah ayat tersebut. Dan yang benar bahwa ayat
itu berkennaan pengeharamaannya madu oleh beliau, sebagaimana yang diriwayatkan
oleh Hasan al-Bukhari dalam kitab Al
Iimaan wan Nudzuur, al-Hasan Bin Muhammad memberitahu kami, al-Hajjaj
memberitahu kami, Ubaid bin Umair bercerita, aku pernah mendengar ‘Aisyah
mengaku bahwa Rasululllah SAW pernah singgah ditempat Zainab bin Jahzy dan
meminum madu disana. Kemudian aku sepakat dengan Hafsah, jika beliau memasuki
salah satu rumah dari kami, maka katakanlah kepada beliau: “sesungguhnya aku
mencium bau maghafir pada diri kamu,
pasti engkau telah memakan Maghafir.” Kemudian Nabi menemui salah seorang
dari keduanya, maka dia mengatakan hal itu kepada beliau. Lalu beliau berkata ”tidak,
tetapi aku telah meminum madu di rumah Zainab Binti Jahzy dan sekali-kali tidak
akan meminumnya lagi,” kemudian turunlah ayat:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ - إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ
فَقَدۡ صَغَتۡ قُلُوبُكُمَا
“Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang
Allah halalkan bagimu – Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka hatimu
berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)”, berkenaan dengan Aisyah
dan Hafsah.
وَإِذۡ
أَسَرَّ ٱلنَّبِيُّ إِلَىٰ بَعۡضِ أَزۡوَٰجِهِۦ حَدِيثٗا “Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara
rahasia kepada salah seorang dari istri-istri suatu peristiwa,” berkenaan
dengan sabda beliau: “Tidak, tetapi aku telah meminum madu.”
Sedang
Ibrohim bi Musa berkata dari Hisyam “Rasulullah SAW bersabda: “Aku tidak akan
mengulanginya lagi (meminum madu}, dan aku bersumpah untuk itu. Karenanya
janganlah engkau memberitahukannya kepada siapapun. Demikain yang
diriwayatkan dalam kitab ath Thalaaq dengan sanad ini dan dengan
lafaz yang berdekatan.
Kemudian
dia mnegatakan Maghafir adalah sesuatu
yang menyerupai getah yang ada pada pohon ramats yang memiliki rasa manis.
Dikatakan aghfirurramts, Jika
getahnya mulai tampak. Bentuk tunggal adalah Aghafuur, sedang jamaknya
adalah Maghaafiir.” Demikian
dikatakan Al-Jauhari. Imam Muslim meriwayatkan hadits ini dalam kitab
at-Athalaaq dari kitab Shaih Muslim.
Sa’id
bin Jubair, Ikrimah, Mukatil bin Hayyan, Add-Dhahhak dan lain-lain mengatakan:
“ وَصَٰلِحُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ‘Dan
orang-orang yang beriman yang baik, yakni Abu Bakar dan Umar. Sedang
Al-Hasan Al Basri menambahkan: “Umar”.
Al-Laits
bin Abi Salim menceritakan dari mujahid mengenai firman-Nya وَصَٰلِحُ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ “Dan orang-orang yang beriman yang baik”dia
mengatakan yakni “Ali bin Abi Thalib,
Imam
Bukhari meriwayatkan dari Anas, dia berkata: Umar menceritakan bahwa
isteri-isteri Nabi SAW pernah berkumpul karena cemburu. Lalu kukatakan pada
mereka “Jika Nabi menceraikan kalian bisa jadi RabbNya memilih ganti kepadanya
dengan isteri-isteri yang lebih baik dari pada kalian, yang patuh, yang taat,
yang bertaubat dan yang mengerjakan ibadah.” Lalu turun ayat ini.
Maka
firman Allah SWT عَسَىٰ
رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبۡدِلَهُۥٓ أَزۡوَٰجًا خَيۡرٗا مِّنكُنَّ “Yang patuh, yang
taat, yang bertubat, yang mengerjakan ibadah,” sudah sangat jelas. Sedan
firmanNya “saalihat” berarti Puasa.
Dalam
firman Allah SWT ٖ ثَيِّبَٰتٖ وَأَبۡكَارٗا“Yang janda dan yang perawan.” Maksunya ada yang janda dan ada pula yang
perawan. Yang demikian itu lebih menyenangkan hati, karena keragaman itu sangat
menyenangkan hati.
2.
Ayat
6 – 7
Ayat 6-7:
Peringatan terhadap hari Kiamat dan tanggung jawab seorang mukmin terhadap diri
dan keluarganya.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ
وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ
مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ ٦ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ لَا تَعۡتَذِرُواْ ٱلۡيَوۡمَۖ إِنَّمَا تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ
تَعۡمَلُونَ ٧
Terjemahan ayat 6 sampai 7
6.
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
7.
Hai
orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya
kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan[4]
Penjelasan[5]:
Menenai
firman Allah SWT قُوٓاْ
أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا
“peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka” Mujahid mengatakan “Bertakwalah kepada Allah dan berpesanlah
kepada keluarga kalian untuk bertakwa kepada Allah SWT.” Sedangkan Qatadah mengemukakan
“Hendaklah engkau meyuruh mereka bertakwa kepada allah dan mencegah mereka
durhaka kepadaNya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada
mereka dan perintahkanlah mereka untuk menjalankannya. Jika engkau melihat
mereka berbuat maksiat kepada Allah, peringatkan dan cegahlah mereka.”
Demikian
pula yang dikemukakan oleh Ad Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana mereka
mengatakan: “Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya termasuk kerabat
dan budaknya, berbagai hal yan berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan oleh
Allah SWT kepada mereka apa yag dilarangNya.”
FirmanNya
yang lebih lanjut وَقُودُهَا
ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ “Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” Kata وَقُودُ berarti
bahan bakar yang tubuh manusia dilemparkan ke dalamnya. وَٱلۡحِجَارَةُ “Dan
batu”Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata itu dalah patung
yang di jadikan sembahan. Hal ini didasarkan pada firmannya: إِنَّكُمۡ
وَمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٰرِدُونَ “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah
selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya”[6]
Dan
firman Allah SWT yang selanjutnya: عَلَيۡهَا
مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ
“Penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar
dan keras.” Maksudnya karakter mereka sangat keras dan hatinya telah
dihilangkan rasa kasihan terhadap orang-orang kafir kepada Allah SWT. شِدَادٞ “Yang
Keras” Makasudnya susunan tubuh mereka sangat keras, tebal dan penampilan mereka
sanga menakutkan.
Firman
Allah SWT lebih lanjut, لَّا
يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ “Yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkannya.” Maksudnya adalah apapun yang
diperintah Allah pada mereka dan mereka segera melaksanakannya, tidak
menangguhkan mesti hanya sekejap mata, dan mereka mengerjakannya, tidak ada
kelemahan apapun pada diri mereka untuk melaksakan perintah tersebut. Mereka
adalah malaikat Zabaniyah.
FirmanNya
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ لَا تَعۡتَذِرُواْ ٱلۡيَوۡمَۖ إِنَّمَا تُجۡزَوۡنَ مَا كُنتُمۡ
تَعۡمَلُونَ “Hai orang-orang kafir, janganlah kamu
mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut
apa yang kamu kerjakan.” Maksudnya, pada hari kiamat kelak kita akan
katakan kepada orang-orang kafir “Janganlah kalian memberi alasan karena
sesungguhnya sekarang tidak ada lagi yang bisa diterima dari kalian dan kalian
tidak akan diberikan balasan keculai atas apa yang sudak kalian perbuat.”
3.
Ayat
8 sapi 9
Perintah kepada
kaum mukmin untuk bertobat nasuha yang balasannya adalah ampunan Allah dan
surga-Nya, serta perintah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ
رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي
مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ
يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ٨ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ جَٰهِدِ ٱلۡكُفَّارَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَ
وَٱغۡلُظۡ عَلَيۡهِمۡۚ وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ ٩
Terjamahan ayat 8 sampai 9
8.
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah
tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:
"Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu"
9.
Hai
Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali.[7]
Penjelasan.[8]
Firman
Allah SWT يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.” Maksud taubat yang
sebenarnya dengan tekat yang penuh, yang dapat menghapus berbagai keburukan
yang pernah ada sebelumnya, yang akan mengumpulkan dan menytukan orang-orang
yang bertaubat juga menahan diri dari perbuatan terhina.
Oleh
karena itu para ulama’ mengatakan: “Taoubat nasuha adalah bertekat untuk
meninggalkan dosa yang akan datang dan menyesali dosa-dosa yang telah lalu dan
kemudian berkeinginan keras untuk tidak mengerjakannya kembali dihari-hari
berikutnya. Kemudian jika dosa itu berhubugan dengan manusia maka hendaklah ia
mengembalikan apa yang menjadi hak mereka yang telah diambil.
Firman
Allah SWT عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن
يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا
ٱلۡأَنۡهَٰرُ “Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai.” Kata عَسَىٰ
“Semoga
atau mudah-mudahan” bagi Allah berarti pasti. يَوۡمَ
لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ “Pada
hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang dan orang-orang
beriman bersama dengannya ” Maksudnya, Allah tidak akan menghinakan mereka
jika mereka bersama Nabi pada hari kiamat kelak.
نُورُهُمۡ
يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ“Sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah akan
mereka” [9] يَقُولُونَ
رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ
قَدِيرٞ “Sambil mereka mengatakan: ‘Ya Rabb kami,
sempeurnakan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya engkau maha
kuaa atas segala sesuatu.”
Al mujahis Adh Dhahhak mengatakan: Hal
itu di kemukakan oleh orang-orang mukmin ketika mereka melihat padamnya cahaya
orang-orang munafik pada hari kiamat kelak.
Dalam ayat 9, Allah SWT memerintahkan
kepada Rasul-Nya untuk memerangi orang kafir adan munafik untuk berjihad.satu
pihak dengan menggunakan senjata dan bertempur dan di pihak lain dengan
menegakkan hukum bagi mereka. وَٱغۡلُظۡ
عَلَيۡهِمۡۚ “Dan bersikap tegaslah kepada mereka” yakni
di dunia. وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ
وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ “Tempat mereka adalah neraka jahannam dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali” Maksunya di akhirat kelak.
4.
Ayat
10 sapai 12
Contoh-contoh
istri yang tidak baik dan istri yang baik, dan peringatan kepada hamba bahwa
seseorang tidak dapat membela orang lain pada hari Kiamat, yang membelanya
adalah imannya dan amal salehnya.
ضَرَبَ
ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٖ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٖۖ
كَانَتَا تَحۡتَ عَبۡدَيۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَٰلِحَيۡنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمۡ
يُغۡنِيَا عَنۡهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيۡٔٗا وَقِيلَ ٱدۡخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
١٠ وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ
قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن
فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ ١١
وَمَرۡيَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِيٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا فَنَفَخۡنَا فِيهِ
مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ
١٢
Terjmahan ayat 10 sapi 12.
10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth
sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan
dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu
berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya):
"Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk
(jahannam)"
11. Dan Allah membuat isteri Fir´aun
perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku,
bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah
aku dari Fir´aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim
12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang
memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh
(ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan
dia adalah termasuk orang-orang yang taat.[10]
Penjelasan:[11]
ضَرَبَ
ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ
“Allah membuat isteri Nuh dan Luts (sebagai)
perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada dibawah pengawasan dua
orang shalih diantara hamba-hamba kami.” Maksudnya adalah maksudnya adalah
dua orang Nabi yang selalu berada bersama keduanya siang dan malam, memberi
makan kepada keduanya, mencampuri dan menggauli mereka berdua dengan perlakuan
yang mesra lagi menyenangkan. فَخَانَتَاهُمَا “Lalu kedua isteri itu berkhianat kepada
kedua suaminya,” yakni dalam hal iman. Dimana mereka tidak sepakat satu
iman dengan mereka, tidak juga mereka mempercayai risalah yang diemban kepada
keduanya. Semua itu tidak memperoleh apa-apa dan tidak akan mampu menolak
petaka yang akan ditimpakan kepada mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman فَلَمۡ
يُغۡنِيَا عَنۡهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيۡٔٗا
“Maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari
(siksa) Allah.”Yakni karena kekufuran meraka berdua. وَقِيلَ “Dan
dikatakan.” Yakni kepada kedua isterinya tersebut.
ٱدۡخُلَا
ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ “Masuklah ke neraka bersama orang orang masuk
(neraka).”
Pengkhianatan yang dimaksud adalah
bukan masalah fahisyah (berzina) tapi agama karena isteri-isteri Nabi
tersebut terpelihara dari
perselinguhan atau perzinaan demi
menjaga kehormatan para Nabi.[12]
Demikaian
perumpamaan yang diberikan oleh Allah SWT bagi orang-orang mukmin, bahwa
pergaulan mereka dengan orang-orang kafir tidak akan mendatangkan mudharat
kepada mereka jika mereka membutuhkan mereka, sebagaimana firman Allah SWT:
لَّا
يَتَّخِذِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡكَٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۖ
وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ فَلَيۡسَ مِنَ ٱللَّهِ فِي شَيۡءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُواْ
مِنۡهُمۡ تُقَىٰةٗۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُۥۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ
٢٨
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil
orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang
siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali
karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan
Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah
kembali(mu)”[13]
Qatadah mengatakan: “Dahulu Fir’aun
adalah orang yang paling dzalim dan paling kafir di muka bumi. Demi Allah,
kekufuran suaminya itu tidak memberi mudharat bagi isterinya ketika ia berbuat
taat kepada Rabb-Nya, agar mereka mngetahui bahwa Allah SWT mempunyai hukum
yang adil. Dia tidak akan memberikan siksa apapun keculai karena dosa yang
diperbuatnya.
Dengan demikian ucapan fir’aun, رَبِّ
ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ “Ya Rabb-ku bangunkanlah
untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga” kemudian para ulama’
mengatakan “Dia memilih tetangga sebelum rumah” وَنَجِّنِي
مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ
”Dan selamatkanlah aku dari fir’aun dan
perbuatannya.” Maksudnya, selamatkan aku darinya karena aku berlindung
kepada-Mu dari perbuatannya. وَنَجِّنِي
مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan selamatkan aku dari kaum yang Dzolim.”
Wanita tersebut adalah Aisyah binti Mushahim.
Firman
Allah SWT selanjutnya وَمَرۡيَمَ
ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِيٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا
“Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya,” yakni dia selalu memelihara dan menjaganya. فَنَفَخۡنَا
فِيهِ مِن رُّوحِنَا “Maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian
dari ruh ciptaan kami.” Yakni memlalui perantara Malikat Jibril.
Sesungguhnya Allah SWT mengutus Malikat jibril dalam wujud seorang manusia
sempurna. Kemudian, Allah memerintahkannya untuk meniupkannya ruh melalui
lengan bajunya. Tiupan itupun turun dan masuk kedalam farji, dan darisanalah
awal mula Maryam mengandung Isa AS. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, فَنَفَخۡنَا
فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ “Maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian
dari ruh ciptaan kami dan dia membenarkan kaliamat-kaliamt Rabb-nya dan
kitab-kitabnya.” Yakni dengan ketetapan dan syariat-Nya. وَكَانَتۡ
مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ “Dan adalah dia termasuk orang-orang yang
taat.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari ibnu
‘Abbas, dia berkata: “Rasulullah pernah membuat emapat garis di atas tanah dan
kemudian bertanya: ‘Thaukan kalian garis apa ini?’ Mereka menjawab: ‘ Allah dan
Rasulnya yang lebih mengetahui.’ Lebih lanjut beliua bersabda: sebaik-baik
wanita penghuni syurga adalah Khadijah binti Khuailid, Fatimah binti Muhammad,
Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim, isteri fir’aun.
Di dalam kitab ash-Shahihain telah ditegaskan sebuah hadits
dari Syu’bah dari Amr bin Murrah, dari Murrah al Hamdani, dari Abu Musa
al-Asy’Ari, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “yang sempurna dari laki-laki itu
cukup banyak, sedangkan yang sempurna dari wanita itu hanya Asiyah isteri
fir’aun, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuailid, dan sesungguhnya keutamaan
Aisyah atas yang lainnya adalah seperti keutamman makan bubur daging atas
makanan yang lainnya.
Segala puji hanya bagi Allah semata.
[1]Dikatakan surat Madaniyah
karna surat ini di turunkan di Madinah. Isi surat atau ayat biasanya untuk menjawab atas kesalahan atau
kebingungan Nabi Muhammad SAW pada tiap
keadaan dan situasi yang sedang terjadi khususnya untuk orang-orang yang
beriman.
[2] Qur’an dan terjemahan surat At-Tahrim ayat 1-5
[3] Abdullah bin Muhammad bin Adurrahman bin Ishak Al-Shiekh, Tafsir Ibnu Katsir, terj. M. Abdul
Ghoffar. DKK, Jilid 8. (Cet. I; Bogor, Pustaka Iman Asy-Syafi’i, 2004), hlm.
226-228
[4] Q.S At Tahrim: 6-7
[5] Abdullah bin Muhammad bin Adurrahman bin Ishak Al-Shiekh, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. 220-228
[6] Q.S Al Am biyaa’. 98
[7] Q.S At Tahrim. 8-9
[8] Abdullah bin Muhammad bin Adurrahman bin Ishak Al-Shiekh, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. 228-230
[9] Lebih jelasnya lihat tafsir Q. S Al hadiid: 12 jilid 8 halaman 50
[10] Q. S At Tahrim. 10-12.
[11] Abdullah bin Muhammad bin Adurrahman bin Ishak Al-Shiekh, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. 230-231
[12] Lebih jelasnya baca Q. S An Nur. 26 dalam tafsir Ibnu Katsir jilid 5 hlm. 32
[13] Q.S Ali Imron. 28